Monday 2 January 2012

Jajanan Berbahaya Juga Ada di Kantin Sekolah

Sebanyak 40 persen jajanan anak di lingkungan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta terbukti berbahaya. Jajanan anak berbahaya itu tidak hanya berada di luar sekolah, tapi juga di dalam. 

"Ada beberapa sekolah yang masih menggunakan bahan-bahan berbahaya, baik di kantin dalam sekolah maupun di luar kantin,"kata Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan DKI Hari Wahyu. 

Hal itu disampaikan Hari Wahyu saat mendampingi Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih memberikan penyuluhan soal jajanan anak menggunakan mobil laboratorium keliling, di SDN Menteng Dalam 01 dan 02 Pagi, Jakarta, Selasa 12 Januari 2010. 

Menurut Hari, tidak semua sample atau contoh jajanan anak SD diteliti itu oleh mobil laboratorium keliling. "Itu dari 30 sample sekolah terpilih yang kita teliti. Diantaranya masih menggunakan bahan-bahan berbahaya," ujar dia. 

Sementara, Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih menegaskan, mobil laboratorium keliling ini khusus untuk mencari tahu keberadaan bahan-bahan berbahaya dalam jajanan anak. 

"Kami dibantu oleh BPOM dalam penyediaan mobil laboratorium khusus untuk menguji coba sampel, apakah jajanan di sekolah mengandung atau menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti formalin, boraks, pewarna rhodamin B atau pewarna methanyl yellow," ujar Endang. 

Sebelumnya disebutkan, hampir 50 persen jajanan anak SD di Jakarta terbukti berbahaya. "Diketahui ada 40 persen bahan-bahan makananan jajanan anak-anak yang menggunakan zat-zat berbahaya, terutama zat pewarna," kata Hari Wahyu.










Courtesy of vivanews.

0 komentar:

Post a Comment